Tips Perawatan Kecantikan Dan Kesehatan

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Seputar Kecantikan Wajah

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Seputar Kesehatan Tubuh

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Relationship

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Serba-Serbi

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Minggu, 28 Mei 2017

7 Masalah Kesehatan yang Sering Muncul di Bulan Puasa, dan Cara Mengatasinya

Meskipun berpuasa diyakini memiliki berbagai macam manfaat kesehatan, namun masih banyak orang yang khawatir tentang konsekuensi yang mungkin dapat terjadi. Beberapa ahli medis mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang dampak berpuasa terhadap kesehatan.

Sponsor: Jasa Pembuatan Fanpage

Zibdeh, yang merupakan ahli diet dan ahli gizi dengan pengalaman selama 7 tahun, telah menemukan cara untuk mengintegrasikan berpuasa Ramadhan dengan praktek yang dilakukannya agar bermanfaat bagi pasiennya.

“Setelah lebih dari 10 jam berpuasa, tubuh akan menggunakan jaringan lemak untuk diubah menjadi energi. Sehingga, hal ini sangat baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan,” kata Zibdeh, seperti yang kami kutip dari situs ThinkProgress.

Zibdeh, yang berbasis di Virginia Utara, menyarankan kepada para pasiennya–yang sering mengeluh tentang berat badan, nyeri otot dan sendi, diare dan sembelit, serta penyakit lainnya–untuk tidak makan terlalu berlebihan saat berbuka puasa dan tetap melakukan diet sehat seperti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Meskipun telah banyak yang menulis tentang manfaat puasa bagi kesehatan, tentu rasa khawatir tersebut masih ada, bukan?

Berikut beberapa masalah kesehatan yang sering dialami selama berpuasa dan bagaimana cara untuk mencegahnya yang telah didiskusikan dengan para ahli medis dan para ulama.

Puasa dan sakit maag
Berpuasa biasanya menyebabkan menurunnya jumlah asam di perut yang berfungsi untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri. Namun bagaimanapun, otak akan memberi sinyal pada perut untuk memproduksi lebih banyak asam ketika kita berpikir maupun mencium makanan, yang justru dapat menyebabkan sakit maag.

Apabila Anda meminum obat untuk pencernaan secara teratur, seperti antihistamine, disarankan untuk tetap mengkonsumsinya. Waktu yang tepat untuk mengkonsumsinya adalah saat sahur.
Untuk mengendalikan sakit maag dapat dilakukan dengan tidak mengkonsumsi makanan berminyak, goreng-gorengan, dan makanan pedas terlalu banyak, atau bahkan lebih baik untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali. Mengurangi konsumsi kafein dan berhenti merokok juga dapat membantu untuk mengendalikannya.

Mempersiapkan minyak kayu putih juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada perut, serta tidur dengan meletakkan beberapa bantal pada kepala juga dapat mencegah sakit maag.

Puasa dan pengendalian diabetes yang buruk
Mereka yang secara teratur menyuntikkan insulin disarankan untuk tidak berpuasa, karena melawatkan injeksi insulin sangat berpotensi mengalami risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mereka yang mengendalikan diabetes dengan obat-obatan oral (yang diminum) disarankan untuk mendiskusikan dahulu dengan dokter sebelum mulai berpuasa.

Memonitoring kadar gula darah secara teratur sangat disarankan karena kadar gula darah yang rendah (yang disebut dengan hypo) sangat berbahaya dan dapat menyebabkan pingsan maupun kejang apabila tidak dirawat dengan benar.

Merasa pusing, berkeringat dan kebingungan mungkin gejala dari hypo. Apabila penderita diabetes mengalami hal ini, sebaiknya segera mengkonsumsi minuman yang mengandung gula atau dapat pula dengan meletakkan gula di bawah lidah.

Puasa dan sakit kepala
Masalah kesehatan yang satu ini memiliki banyak penyebab. Sakit kepala selama berpuasa dapat terjadi karena dehidrasi, rasa lapar, dan kurangnya istirahat. Diet seimbang dan terkontrol, khususnya dengan tidak melewatkan makan sahur, mengkonsumsi cukup cairan, dan jika perlu mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, misalnya paracetamol, dapat mencegah dan mengurangi risiko sakit kepala.
Sakit kepala juga dapat dicegah dengan tidak mengekspos tubuh pada sinar matahari, menggunakan topi saat keluar, menggunakan kacamata hitam untuk mengurangi efek silau sinar matahari, serta meringankan otot yang tegang dengan melakukan pijatan ringan.

Puasa dan dehidrasi
Selama berpuasa, tubuh akan rentan mengalami dehidrasi karena tubuh akan terus-menerus kehilangan air dan garam melalui proses bernafas, berkeringat, dan buang air kecil. Risiko mengalami dehidrasi akan meningkat apabila Anda tidak minum dengan cukup sebelum berpuasa. Bahkan, risiko ini akan semakin tinggi pada orang tua dan mereka yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Apabila Anda tidak sanggup berdiri karena mengalami sakit kepala maupun disorientasi, sebaiknya Anda segera minum dengan teratur serta dalam jumlah air cukup banyak. Serta, apabila Anda kepayahan akibat dehidrasi, letakkan kaki lebih tinggi dari kepala dan setelah cukup kuat, segera merehidrasi tubuh Anda.

Puasa dan konstipasi (susah BAB)
Aktif beraktivitas selama berpuasa, mengkonsumsi air secara teratur, dan makan makanan sehat (selama tidak berpuasa) akan menjaga usus bergerak secara teratur. Mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran, serta meningkatkan jumlah serat pada makanan sehat Anda dapat membantu dalam pencegahan konstipasi.

Apabila hal tersebut masih terus berlanjut, mengkonsumsi sedikit obat pencahar juga dapat membantu menyembuhkan masalah susah buang air besar Anda.

Puasa dan stres
Tubuh akan mengalami stres yang disebabkan oleh terbatasnya asupan makanan dan air yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa, serta perubahan rutinitas dan semakin pendeknya durasi tidur. Apabila Anda mengalami hal tersebut, sangat penting dan dianjurkan untuk menghadapi setiap sumber potensi stress dengan baik agar terhindar dari efek negatif yang mungkin dapat ditimbulkan.

Stres juga dapat dikendalikan mengendalikan amarah (anger management), tidak merokok, serta tidak melakukan pekerjaan yang melebihi kemampuan tubuh Anda.

Puasa dan mengontrol berat badan
Banyak ahli gizi yang mengatakan bahwa berpuasa adalah cara yang baik untuk menurunkan berat badan, sedangkan beberapa ahli kesehatan mempercayai bahwa diet tersebut sangat tidak efektif untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

Selain itu, mengkonsumsi makanan selama sahur dan berbuka puasa dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan karena para ahli kesehatan percaya bahwa orang-orang yang berpuasa cenderung mengabaikan rekomendasi makan yang sehat, seperti mengkonsumsi lima porsi buah-buahan dan sayuran setiap hari. Juga, Anda mungkin akan cenderung makan lebih banyak dari porsi biasanya, dengan makanan yang lebih bervariasi pula.

“Mungkin dengan berpuasa terlihat dapat lebih cepat untuk menurunkan berat badan, tetapi hal ini hanya cepat dalam menghilangkan cairan tubuh, yaitu salah satu substansi penurun berat badan,” kata Medelyn Fernstrom, PhD, dari University of Pittsburgh Medical Center’s Weight Loss Management Center. “Apabila berat badan Anda turun dengan cepat, maka ia dapat segera kembali dengan cepat pula ketika Anda memulai makan dengan normal lagi,” lanjutnya.

Namun, apabila Anda berpuasa dengan disiplin dan mengikuti semua rekomendasi tentang makanan sehat yang dianjurkan, hal ini akan sangat membantu dalam menurunkan berat badan dan membuat tubuh lebih sehat.

Meskipun berpuasa dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, para ahli gizi mengatakan bahwa berpuasa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi mereka yang lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan diet yang diinginkan dan mematuhi semua aturan tentang hal tersebut sebelum memulainya.